Target Konsumen
Semua usia dan sudah pasti menyukai jenis kuliner ini. Mulai dari anak-anak sampai orang tua sekalipun meyukai sate.
Info Bisnis
Daging kambing yang digunakan untuk sate biasanya bagian paha karena bagian lebih empuk sehingga lebih enak. Pengolahan daging kambing harus hati-hati agar sate tidak keras. Sebelum dipanggang, daging kambing sebaiknya dibungkus menggunakan daun pepaya agar lebih lunak. Daging kambing muda juga lebih lunak dibandingkan dengan daging kambing tua. Kisaran umur kambing muda yang bagus untuk sate kambing adalah 3-5 bulan.
Pedagang sate dapat berjualan di pinggir jalan raya di dekat pasar, perkantoran, perumahan, atau daerah sekitar kampus. Biasanya antar pedagang sate memiliki aturan bahwa untuk wilayah tertentu hanya ada satu pedagang. Jadi, perhatikan daerah sekitar lokasi sebelum memutuskan berjualan di suatu tempat agar tidak saling merugikan.
Harga satu porsi sate kambing Rp 10.000,- s/d Rp 12.000,-. Satu porsi biasanya berisi 10 tusuk. Harga satu porsi sate ayam lebih murah, yaitu Rp 8.000,- s/d Rp 10.000,- berisi 10 tusuk. Harga tersebut belum termasuk lontong atau nasi. Harga lontong dan nasi sekitar Rp 2.000,- per porsi. Sementara harga sup atau gulai kambing sekitar Rp 7.000,- per porsi.
Kelebihan
Makanan ini sudah sangat dikenal dan disukai masyarakat, apalagi banyak jenis sate yang ditawarkan. Jadi dimanapun membuka usaha ini pasti akan berpotensi untuk dikunjungi.
Kekurangan
Banyak pesaing dengan jenis jualan yang sama dengan harga yang bervariatif, jadi jika ingin membuka usaha sate harus pintar-pintar untuk membuat sesuatu yang berbeda dan memiliki rasa dan harga yang bersaing pula.
Pemasaran
Promosi dapat dilakukan dengan membuat spanduk bertuliskan jenis usaha yang dipasang mengelilingi tenda atau gerobak. Spanduk dapat dilengkapi gambar atau foto sate yang menarik sehingga dapat mendatangkan pengunjung. Promosi lanjutan dapat dilakukan dengan membuat brosur, terutama jika melayani pesan antar (delivery order), melayani pesanan sate dan kambing guling untuk akikah, pernikahan, dan ulang tahun.
Kunci Sukses
Menjaga kualitas dan rasa dengan cara antara lain bumbunya yang lezat dan dagingnya yang empuk (untuk sate kambing). Sate kambing yang empuk secara tidak langsung dapat memperluas pangsa pasar, karena mulai anak-anak hingga orang dewasa dapat memakannya dengan mudah.
Lokasi yang ramai tidak selalu berpotensi sebagai tempat usaha sate. Pangsa pasar makanan ini bisa dibilang menengah ke atas. Penyebabnya harga satu porsi sate dianggap cukup mahal bagi sebagian orang. Lokasi dekat perkantoran, perumahan, pusat jajanan atau perbelanjaan merupakan beberapa contoh strategis tempat usaha sate.
Analisa Usaha
Asumsi Pemakaian Alat Masa pakai gerobak 3 tahun Masa pakai peralatan masak (kompor, panci, bakaran, ulekan) 1 tahun Masa pakai peralatan makan (piring, sendok, gelas) 1 tahun Masa pakai meja dan kursi 3 tahun Investasi Gerobak Rp 3.000.000 Peralatan masak Rp 800.000 Peralatan makan Rp 300.000 Meja dan Kursi Rp 400.000 + Total Investasi Rp 4.300.000 Biaya Operasional Biaya Tetap: Penyusutan gerobak 1/36 x Rp 3.000.000 Rp 83.000 Penyusutan peralatan masak 1/12 x Rp 800.000 Rp 67.000 Penyusutan peralatan makan 1/12 x Rp 300.000 Rp 25.000 Penyusutan meja dan kursi 1/36 x Rp 400.000 Rp 11.000 Sewa tempat jualan Rp 500.000 + Total biaya tetap Rp 686.000 Biaya Tetap: Belanja bahan Rp 250.000 x 30 hari Rp 7.500.000 Pembelian gas, listrik, kebersihan, keamanan dan lain-lain Rp 150.000 + Total biaya tetap Rp 7.650.000 Total biaya operasional Rp 8.336.000 Penerima bulanan Penjualan sate ayam 150 tusuk x Rp 800 x 30 hari Rp 3.600.000 Penjualan sate kambing 200 tusuk x Rp 1.200 x 30 hari Rp 7.200.000 Penjualan nasi 20 piring x Rp 3.000 x 30 hari Rp 1.800.000 + Total Penjualan bulanan rata-rata Rp 12.600.000 Keuntungan = Rp 12.600.000 – Rp 8.336.000 Rp 4.264.000 Break Even Point (BEP) BEP = Total biaya investasi : Keuntungan x 30 hari = Rp 4.300.000 : 4.264.000 x 30 = 30 hari
0 komentar:
Posting Komentar